Halaman

Senin, 05 Agustus 2013

PERTANYAAN DI AKHIRAT

Sudah menjadi keyakinan bagi kita, bahwa setiap orang akan ditanya di akhirat nanti. Diantaranya adalah tentang ibadah, yaitu :
* Para penguasa dan orang kaya akan ditanya mengapa kamu lalai beribadah ? Mereka menjawab : Kami sibuk dengan kekuasan dan kekayaan kami. Allah men jawab : Mana luasnya kekuasaan dan kekayaan yang kau miliki dari nabi Sulaiman as, padahal nabi Sulaiman as dapat memenuhi kewajibanny beribadah kepada Ku.
* Mereka yang dapat bencana ditanya, mengapa kamu lalai beribadah ? Mereka menjawab : Kami repot menghadapibencana dan mengurus musibah. Allah menjawab : Mana besarnya m usibah yang kamu derita dari petaka yang kupikulkan kepada nabi Ayyub as? Tetapi tidak pernah lalai beribadah padaKu .
* Yang suka berdandan dan pamer kecantikan ditanya, mengapa kamu lalai beribadah ? Mereka menjawab : Kami repot memelihara dan menata ketampanan dan kecantikan kmi. Allah menjawab : Mana tampan kamu dengan nabi Yusuf as ? Dia tidak pernah lalai  beribadah kepadaKu.
* Fakir miskin ditanya , mengapa kamu lalai beribadah kepada Allah ? Mereka menjawab : Karena kami fakir dan miskin wahai Tuhan, Jawab Tuhan : Siapa yang lebih fakir dan  miskin dari nabi Isa as? Dan nabi Isa tidak pernah lalai beribadah kepadaKu.
Demikian pula tidak bergeser telapak kaki pada hari kiamat , kecuali ditanya : Untuk apa umurmu dihabiskan ?, untuk apa masa mudamu dihabiskan?, darimana hartamu didapat dan kemana kamu belanjakan? dan ilmumu apa yang diamalkan ?.
Berikutnya menyusul, dimana titian siratal mustaqim direntangkan, dalam melewatinya , diantaranya ; ada yang lewat seperti angin, seperti burung, berlari cepat, dan bahkan ada yang seperti kilat dibawa oleh amalnya masing-masing. Ada pula yang terjerambab pada wajahnya , bahkan ada yang sambil merangkak  dengan perutnya  sambil berkata : Ya Allah, mengapa kau perlambat aku ? Tuhan menjawab : Aku tidak memperlambat dan menghambat , tetapi amal kamu sendiriyang memprlambat kamu. Karena itu ada yang melintas siratal mustaqim selama seratus tahun dan ada yang seribu tahun.
Dalam melintasi siratal mustaqim manusia melewati tujuh pos, dan ditanya tujuh masalah, yaitu :
Pos pertama, ditanya masalah syahadat, apakan diucapkan dan diamalkan dengan ikhlas ?
Pos kedua, ditanya masalah shalat, apakah dikerjakan dengan sempurna ?
Pos ketiga, ditanya masalah puasa ramadhan, apakah dikerjakan dengan sempurna ?
Posd keempat, ditanya masalah zakat, apakah dikeluarkan sesuai tuntunan?
Pos kelima, ditanya masalah haji dan umrah, apakah haji dan umrahnya untuk mencapai ridho Allah?
Pos keenam, ditanya masalah mandi dan wudhu, apakah telah dikerjakan dengan sempurna ?
Pos ketujuh, ditanya tentang hubungan sesama manusia, apakah pernah menzalim orang.
Itulah pos-pos yang paling sulit dilalui dan dijaga dengan ketat. Alangkah seramnya saat itu, betapa dahsyatnya rasa takut dikala itu,suasana diliputi kengerrian-kengerian yang amat sangat. Orang durhaka berjatuhan kiri dan kanan, sementara para malaikat juru siksa membawa rantai dan borgol sambil berteriak : Bukankah kalian telah dilarang melakukan dosa, bukankah kalian telah diinformasikan tentang Neraka, bukankah telah datang  kepada kalian para nabi dan rasul untuk memperingati kamu tentang hal ini ?
Dapatkah kita menyakinkan diri kita untuk selamat dari fase-fase tersebut/ ? Jawabnya tentu ada pada diri kita masing-masing. Karena itu seharusnyalah kita berhati-hati dalam menata dan meniti kehidupan ini. Jangan -jangan derap langkah kita  dan ayunan tangan kita di dunia ini bekal mempersulit perjalanan kita di akhirat nanti.........